Cilacap - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cilacap kukuhkan diri sebagai salah satu pensuplay utama produk kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Azana Asia Hotel Cilacap.
Produk Kerajinan yang dipajang dan dijual di Display UMKM Hotel Azana Asia ini diresmikan dan diberi nama Asia Corner, dengan memamerkan dan menjual produk-produk kerajinan terbaik dari UMKM terbaik se - Kabupaten Kota Cilacap, Jum'at (22/12).
Kegiatan dibuka oleh General Manajer Hotel Azana Asia Cilacap, Anselmus Arie
dengan dihadiri penggiat UMKM se-Cilacap dan turut mengundang Dinas UMKM Kabupaten Cilacap sebagai perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap.
Arie mengungkapkan bahwa Azana Asia merasa tertantang untuk menampilkan produk-produk UMKM terbaik sebagai dukungan kepada pemerintah memajukan perekonomian masyarakat.
"Menjadi suatu kebanggan bagi kami dapat memperkenalkan dan memamerkan produk-produk terbaik dari UMKM Kota Cilacap sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami terhadap pembangunan perekonomian masyarakat, " ujarnya.
Ia juga tidak menampik bahwa banyak dari tamu hotel yang menyukai, lalu penasaran hingga akhirnya memesan kembali produk-produk kerajinan unik buatan narapidana.
Lapas Cilacap melalui Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Nanda Hakiki mengapresiasi diresmikannya Asia Corner dengan mengikutsertakan produk hasil karya Warga Binaan Lapas Cilacap sehingga dapat dilirik oleh konsumen, terkhusus tamu hotel Azana Asia.
"Stigma masyarakat yang menilai Narapidana hanya sampah masyarakat tidak selamanya benar. Hal ini dibuktikan oleh Lapas Cilacap yang secara terus menerus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para Narapidana mengasah kemampuan hingga hasilkan produk kerajinan terbaik yang dapat bersanding dengan produk-produk unggulan UMKM se-Kabupaten Cilacap, " terangnya.
Nanda pun berharap makin banyak masyarakat yang paham serta mengetahui bahwa kualitas dari produk-produk kerajinan yang dihasilkan dari Lapas tidak kalah baik dari produk-produk kerajinan dari luar lapas.
“Kualitasnya tidak kalah baik, kami berani bersaing. Bahkan mungkin bisa lebih baik kualitasnya dari produk kerajinan luar Lapas, ” tambahnya.
Dengan membeli produk hasil dari pembinaan di dalam Lapas, Nanda menjelaskan bahwa hal itu merupakan bentuk dukungan dari masyarakat terhadap proses pembinaan dan reintegrasi narapidana kembali ke masyarakat.
“Dengan membeli produk hasil pembinaan Lapas, maka kita telah mendukung dan ikut serta dalam pembinaan yang efektif bagi Narapidana, ” pungkasnya. ***